Categories
Akhir Zaman What's New

Pengangkatan Gereja: Kebangkitan Orang-Percaya

Pengangkatan Gereja ialah peristiwa di mana Allah memindahkan semua orang-percaya dari bumi ini, sebelum memulai penghakiman-Nya yang adil di masa Tribulasi.

Istilah “pengangkatan” tidak pernah muncul di dalam Alkitab. Namun, konsep mengenai pengangkatan dinyatakan dengan jelas di dalam Alkitab dan harus dipahami dalam pengertian kebangkitan. Dalam pelajaran Akhir Zaman, Pengangkatan Gereja: Kebangkitan Orang-Percaya merupakan salah satu dari 5 sesi kebangkitan yang akan terjadi pada awal hingga akhir masa Tribulasi.

Pengangkatan Gereja: Kebangkitan Orang-Percaya ialah peristiwa di mana Allah memindahkan semua orang-percaya dari bumi ini, sebelum memulai penghakiman-Nya yang adil di masa Tribulasi (kesengsaraan di bumi), yang ditumpahkan kepada seisi bumi selama masa Tribulasi. Peristiwa pengangkatan Gereja diuraikan dengan jelas di dalam surat 1 Tesalonika 4:13-18 dan 1 Korintus 15:50-54. Melalui surat 1 Tesalonika 4:13-18, peristiwa pengangkatan ini digambarkan sebagai peristiwa ketika Allah membangkitkan semua orang-percaya yang telah meninggal, mengubah tubuh-hina mereka menjadi tubuh kemuliaan, dan selanjutnya memindahkan mereka dari dunia ini untuk masuk ke dalam perjamuan besar, yakni perjamuan pesta kawin Anak Domba selama 7-tahun Sabbat. Termasuk setiap orang-percaya yang masih hidup, yang juga akan dianugerahi tubuh kemuliaan pada saat itu. “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tes 4:16-17).

“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”(1 Tes. 4:13-18 ITB)

“Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan.'”(1 Kor. 15:50-54 ITB)

Setiap orang-percaya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dalam sekejap mata, akan diubah tubuh duniawinya menjadi tubuh kemuliaan yang akan dipakai untuk hidup kekal.

Setiap orang-percaya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dalam sekejap mata, akan diubah tubuh duniawinya menjadi tubuh kemuliaan yang akan dipakai untuk hidup kekal. “…kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yoh. 3:2). Peristiwa Pengangkatan Gereja harus dibedakan dengan peristiwa kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Pada peristiwa Pengangkatan Gereja, Tuhan datang “dalam awan” untuk bertemu kita “di angkasa” (1 Tes. 4:17). Sedangkan, pada kedatangan-Nya untuk kedua kalinya, Tuhan turun ke bumi sampai “kaki-Nya akan berjejak di Bukit Zaitun,” sehingga menimbulkan gempa bumi yang dahsyat dan membinasakan semua musuh-musuh-Nya (Zak. 14:3-4).

Doktrin mengenai Pengangkatan Gereja ini tidak pernah diajarkan di Perjanjian Lama. Karena itu, Paulus menyatakan kalau ia sedang “menyatakan kepada (jemaat Korintus) suatu rahasia.” Melalui surat 1 Korintus 15:50-54, kita memahami kalau natur peristiwa pengangkatan ini akan bersifat mendadak dan tiba-tiba. Termasuk mengenai tubuh kemuliaan yang akan kita terima. “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Kor. 15:51-52).

Pengangkatan Gereja adalah kebangkitan orang-percaya di mana ini merupakan satu peristiwa mulia yang perlu kita rindukan. Peristiwa ini menjadi tanda bahwa akhirnya kita akan terbebas dari dosa, kita akan berada bersama dengan Allah dalam kebahagiaan dan sukacita-Nya untuk selamanya. Ada terlalu banyak perdebatan mengenai makna dan cakupan dari peristiwa pengangkatan Gereja. Satu hal pokok bagi orang-percaya untuk menyikapi peristiwa pengangkatan Gereja ialah bahwa Allah ingin kita menghibur “seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (1 Tes. 4:18). Demikian rasul Paulus membangkitkan harapan jemaat Tesalonika, bukan dengan memberitahukan mereka untuk siap mati syahid selama periode “hari Tuhan” (1 Tes. 5:2-10), yakni kesengsaraan besar (Wahyu 6:1-19:21), melainkan dengan menjelaskan tentang Pengangkatan Gereja (1 Tes. 4:14-1; 1 Kor. 15:51-58).

Dengan mengetahui ajaran ini, kita dapat saling menguatkan.

Image by AD_Images from Pixabay

2 replies on “Pengangkatan Gereja: Kebangkitan Orang-Percaya”

Trm kasih Bapa di Sorga, Engkau telah berikan kepadaku anugerah terbesar, yaitu telah mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatku…trm ksh ps. Budi yg telah memberikan pengajaran dan pengertian akan pengangkatan sebagai orang percaya… Tuhan Yesus memberkati ps. Budi untuk dipakai Tuhan lebih lagi…

Trm kasih Bapa di Sorga, Engkau telah berikan kepadaku anugerah terbesar, yaitu telah mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatku…trm ksh ps. Budi yg telah memberikan pengajaran dan pengertian akan pengangkatan sebagai orang percaya… Tuhan Yesus memberkati ps. Budi untuk dipakai Tuhan lebih lagi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *