Categories
Iman Praktis What's New

Mengetahui kehendak Allah

Mengetahui kehendak Allah terjadi sejauh pusat kebahagiaan orang-percaya ada pada Tuhan. Itu yang utama dan bukan pada keinginan pribadi.

daftar isi
Alat Ukur Untuk Mengetahui Kehendak Allah

Dua alat ukur paling sederhana untuk mengetahui kehendak Allah:

(1) Pastikan bahwa apa yang Saudara minta atau ingin lakukan bukanlah sesuatu yang dilarang Alkitab.
(2) Pastikan bahwa apa yang Saudara minta atau ingin lakukan itu dapat memuliakan Allah dan menolong Saudara bertumbuh secara rohani.

Jika kedua hal ini sudah diikuti, dan Allah masih tetap belum memberikan apa yang Saudara minta, maka kemungkinan apa yang Saudara minta bukanlah kehendak Allah. Atau, mungkin Saudara perlu menunggu lebih lama.

Buatlah Keputusan Yang Tidak Menentang Kehendak-Nya

Memang tidaklah mudah Untuk mengetahui kehendak Allah. Seringkali, seseorang ingin Allah langsung memberitahunya apa yang perlu dilakukan, kerja di mana, tinggal di mana, menikah dengan siapa, dan sebagainya.

Roma 12:2 memberitahu kita, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Cobalah Saudara belajar menerima pemikiran ini: Allah jarang memberi informasi yang langsung dan spesifik. Allah mengijinkan kita memilih. Satu-satunya keputusan yang Allah tidak ingin kita buat hanyalah keputusan untuk berdosa atau melawan kehendak-Nya. Allah ingin kita membuat keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Berjalan Dekat Dengan Allah

Jadi, bagaimana cara untuk dapat mengetahui kehendak Allah? Jika Saudara berjalan dekat dengan Allah dan dengan sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya bagi hidup Saudara, Allah akan menaruh kehendak-Nya dalam hati Saudara.

Kuncinya, adalah menginginkan kehendak Allah yang terjadi dan bukan kehendak diri sendiri. “Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu”(Mazmur 37:4).
Dalam terjemahan linier, ayat ini mengatakan, “Letakkanlah kebahagiaanmu di dalam TUHAN; dan Ia akan memberikan keinginan hatimu.”

Pusat kebahagiaan Saudara semestinya ada pada Tuhan, itu yang utama dan bukan pada keinginan pribadi.

Pusat kebahagiaan Saudara semestinya ada pada Tuhan, itu yang utama dan bukan pada keinginan pribadi.

Penutup

Sejauh tidak dilarang oleh Alkitab dan bisa menguntungkan Saudara secara rohani, maka Alkitab “mengijinkan” Saudara untuk memilih dan mengikuti apa yang ada dalam hati Saudara.

Image by StockSnap from Pixabay

3 replies on “Mengetahui kehendak Allah”

Sangat sering kita salah menempatkan suatu keinginan, kadang kita memaksakan bahwa keinginan tsb sdh sesuai dengan kehendak Allah, dengan dasar untuk kemuliaan Allah, pd hal lebih dominan untuk kepentingan sendiri…trm kasih Ps. Budi yg sdh memberi pengertian tentang kehendak Allah…semoga kami bisa n mampu untuk melakukannsesuai kehendak Allah

Kehendak Allah terkadang awalnya ga bagus, tapi hasil akhirnya pasti luar biasa. Hanya terkadang kita pilih “dengan seijin Allah”. Saat kita pilih yang ini, resiko tanggung penumpang.
Awal2 dulu, Ora et labora yang saya kerjakan. Kita usahakan bagian kita kerjakan dan biarkan Allah yang menentukan. Tentunya dengan semakin dekat pada Tuhan, semakin cepat dan mudah mengetahui apa yang menjadi kehendakNya.
Di dunia ini, saat kita karib dengan seseorang, kita bisa mengerti apa keinginannya, apa yang ga disukainya, apa yang disukainya. Demikian juga dengan Tuhan. Saat kita makin dekat denganNya, makin cepat dan mudah kita tahu bagaimana kehendakNya. MUYASEBE

Harus bener bener belajar rendah hati buat menjalankan kehendak Allah dalam hidup ini ,butuh keintiman dengan Tuhan supaya bukan keingian kita saja yang di puaskan ,terima PS Budi udah menolong kami buat mengerti gbu all

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *