Categories
Kelas Ekskursi

Perahu Kuno dari 1 AD di Laut Galilea

Perahu kuno dari 1 AD diyakini sebagai perahu Yesus dan merupakan salah satu harta arkeologi paling berharga dan bermakna di dunia bagi orang Kristen.

Perahu kuno dari 1 AD di laut Galilea diyakini sebagai perahu Yesus. Perahu ini adalah salah satu harta arkeologi paling berharga dan bermakna di dunia bagi orang Kristen.

‘Perahu Galilea Kuno’ bertempat di Museum Yigal Allon di Kibbutz Ginosar (Foto: Travellers & Thinkers)

Pada tahun 1986, sebuah perahu kuno dari tahun 1 AD ditemukan dan diangkat dari lumpur di sepanjang pantai Laut Galilea. Penemuan luar biasa ini memberi kita informasi berharga mengenai jenis perahu yang digunakan pada zaman Yesus. Sungguh mengherankan betapa terawatnya kapal tersebut saat ini. Museum Perahu Galilea dibangun untuk menyimpan dan melestarikan perahu yang telah mengarungi Laut Galilea sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Perahu moderen dengan ukuran panjang dan lebar yang sama dengan perahu di jaman Yesus. (Foto: sbsuryanto)

Para ahli mengatakan bahwa perahu ini adalah gabungan feri dan perahu nelayan, dan bahkan ditengarai mungkin pernah bertugas dalam pertempuran laut melawan Romawi, tetapi bagi lebih dari satu juta orang Kristen yang telah melihatnya selama bertahun-tahun, mereka selalu meyakini bahwa itu adalah “perahu Yesus”. Meskipun tidak ada yang tahu persis siapa yang berlayar dengan perahu itu atau untuk apa kapal itu digunakan saat itu, dengan adanya penemuan berharga ini maka perahu kuno tersebut menjadi pengingat visual yang kuat hari ini akan kisah-kisah Injil tentang Yesus dan murid-muridNya. Mereka itulah yang disebut sebagai nelayan pada waktu itu.

Jangkar Di Atas Dak Kapal (Foto oleh sbsuryanto)

Setelah restorasi yang kompleks oleh arkeologis, Perahu Galilea sekarang berada di atas laut biru-hijau yang tenang di Yigal Alon Center di Kibbutz Ginosar. Di pameran dalam ruangan yang luar biasa ini, pengunjung mengetahui bahwa perahu sebagian besar dibuat dari kayu ek dan cedar dan ditambal berulang kali dengan penuh kehati-hatian dengan 12 jenis kayu yang berbeda, dan bahwa pohon-pohon ini masih tumbuh di sepanjang jalan menuju museum.

Lambung kapal dibuat dari bahan kayu keras Ek/Oak Solid Wood. (Foto: sbsuryanto)
Permukaan kayu keras dari pohon Ek yang tumbuh di sekitar laut Galilea. (Foto: sbsuryanto)
Dak Kapal (Foto oleh sbsuryanto)
Kayu-kayu keras (solid wood) berukuran sangat besar dari pohon-pohon tua di sekitar laut Galilea ini menjadi bahan dasar pembuatan kapal, baik kapal nelayan dan kapal perang. (Foto: sbsuryanto)

Matius 14:22-27

22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.
27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Pemandangan bukit-bukit dilihat dari atas perahu. Yesus sering melakukan pelayanan pengajaran-Nya di sekitar laut Galilea, seperti khotbah di bukit. (Foto: sbsuryanto)

Lukas 5:1-7

1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Laut Galilea dilihat dari arah utara. Keunikannya ialah airnya yang tawar dan tidak mengandung garam. (Foto oleh sbsuryanto)

Lihat peta di sini: Kelas Ekskursi Educlass Trip di Israel

One reply on “Perahu Kuno dari 1 AD di Laut Galilea”

Jujur, saya blm pernah ke Israel tapi sy punya kerinduan untuk dapat menginjakan kaki di tanah perjanjian tersebut, dengan banyak mendengar cerita dr orang2 yg pernah berkunjung ke Israel dan melihat foto2 yg luar biasa atas Israel dan juga laut Galilea…sy sangat bersyukur krn sy semakin merasakan akan kasih dan kuasa Tuhan, sy merasa beruntung dipilih Tuhan untuk menjadi murid Nya, Tuhan menunjukan kebenaran atas apa yg tertulis dalam Alkitab…yg meneguhkan bahwa Alkitab/Injil yg sy imani bukan hanya dongeng / karangan manusia saja…tapi merupakan sejarah dan kebenaran akan Kasih dan Keagungan Tuhan…
Trm kasih Tuhan Yesus, trm kasih ps. Budi… Tuhan Yesus memberkati kita semua…amen..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *