Perpecahan dan pemisahan paling tidak menyenangkan dalam agama. Hal-hal inilah yang melemahkan tujuan Kekristenan sejati … Jika sudah berada dalam keadaan yang menyedihkan seperti ini, lantas siapa yang harus bertanggungjawab? Sebelum mempermasalahkan para pelakunya, sebaiknya orang-percaya sejati berhati-hati, lebih teliti dan memiliki dasar Alkitabiah dalam menghadapi mereka bahkan berani bersikap tegas terhadap siapa yang pantas mendapatkannya. Entah apa motivasi terdalam mereka, pada kenyataannya ajaran dan praktik keagamaan mereka ini menjadi teologi buruk yang semakin berkembang dan diminati oleh kebanyakan orang.
“Dalam kasus-kasus seperti itu, pemisahan adalah kebajikan dan bukan dosa.” (Buku Warnings To The Churches)
JC Ryle
Teologi Buruk merembes dalam rupa doktrin atau ajaran menyimpang dan bidat. Mereka ini adalah lebih buruk daripada perpecahan. Jika orang memisahkan diri dari pengajaran yang benar-benar salah dan tidak berdasarkan Alkitab, mereka harus dipuji ketimbang ditegur.
“Teologi yang buruk pada akhirnya akan melukai orang dan memalukan Tuhan sesuai dengan kejahatannya.” (Buku A Godward Life Volume Two, hal. 377)
John Piper
Langkah paling mendesak untuk dapat dilakukan oleh orang-percaya sejati saat ini ialah mengajar dirinya-sendiri dengan pengetahuan dan pengertian Alkitabiah.
“Bandingkan Alkitab dengan Alkitab itu sendiri. Doktrin palsu itu seperti saksi palsu, tidak setuju di antara mereka sendiri.”
William Gurnall
Di samping itu, penting bagi orang-percaya sejati semakin waspada dan menyalakan alarm peringatan terhadap pemahaman yang keliru dan mulai merembes, mengalir dan bahkan membajiri hari-hari yang dilalui saat ini.
Beberapa sub-topik berikut ini memberikan awasan bagi Saudara agar perjalanan iman Saudara tidak terganggu, tidak terpeleset dan terjebak tidak berdaya di dalamnya.