Categories
Akhir Zaman What's New

Abadon / Apolion

Penampakannya seperti kuda bersayap, lengkap dengan baju zirah berlapis baja, berkepala manusia dan mahkota emas, giginya bertaring seperti singa, rambutnya panjang seperti rambut perempuan, ekornya beracun seperti Kalajengking dan dapat menusuk serta menyengat untuk menyiksa manusia di bumi.

Nama Abadon / Apolion muncul dalam Wahyu 9:11: “Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.” Dalam bahasa Ibrani, Abadon berarti “tempat pembinasaan”; sedangkan dalam bahasa Yunani, Apolion secara harafiah berarti “Sang Penghancur.”

Penampilan mereka yang cukup aneh dirinci dalam Wahyu 9:7-10. Kita akan mencoba mengimajinasikan sosok Abadon atau Apolion ini dengan beberapa hal yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut, yaitu: seperti kuda bersayap, lengkap dengan baju zirah berlapis baja, berkepala manusia dengan mahkota emas, giginya bertaring seperti singa, rambutnya panjang seperti rambut perempuan, ekornya beracun seperti Kalajengking dan dapat menusuk serta menyengat untuk menyiksa manusia di bumi.
Pasukannya yang begitu banyak, digambarkan seperti asap yang menggelapkan langit, akan menyatakan pesan simbolisme yang kuat, yakni keganasan dan perilaku terliar dalam waktu yang singkat; 5 bulan saja.

Dalam liputan rasul Yohanes pada ayat 4-6 dijelaskan bahwa apa yang dilihatnya sebagai belalang di sini bukanlah ancaman bagi tumbuh-tumbuhan bumi (rumput, tanaman hijau, atau pohon), juga tidak membahayakan orang-orang yang membawa meterai Allah (lihat juga 3:12; 7:3; 14:1). Suatu gerombolan setan-setan yang berperang melawan rakyatnya sendiri. Siapapun yang dianggap musuh akan disebut oleh mereka “penuduh”. Tampaknya “penjajah kejam” ini bukanlah serangga literal tetapi roh iblis yang berwujud nyata (dengan Setan sebagai pemimpin mereka, ayat 11), dilepaskan untuk menyiksa para penyembah mereka sendiri (ayat 20), yang melayani raja mereka, “Penghancur” (ayat 11). Dengan itulah sengatan kalajengking mereka tidak dapat menimbulkan kematian. Entah ini mengisyaratkan sebuah kelegaan kepada para korban mereka ataukah justru kengerian mengingat sengatan ekor ini sangat menyakitkan (ayat 10). Beberapa penelitian Alkitab menambahkan catatan bahwa Abadon / Apolion beserta pasukannya yang begitu banyak ini mewakili suatu kekuatan militer yang besar dan siap mengeksekusi serangan kepada siapapun manusia di bumi.

Gerombolan setan-setan ini memberi kesan simbolisme tentang keganasan dan perilaku terliar dalam waktu yang singkat, 5 bulan saja. Tetapi mereka ini tidak membahayakan orang-orang yang memiliki meterai Allah.

Kapan tepatnya muncul Abadon / Apolion ini ditunjukkan di dalam Wahyu 8-9, di mana Yohanes sedang menggambarkan periode pada akhir jaman ketika para malaikat meniup ketujuh sangkakala sebagai isyarat tujuh macam hukuman atas manusia di bumi. Ketika malaikat kelima meniupkan sangkakalanya, Jurang Maut, jurang besar tanpa dasar yang memuntahkan asap dengan hebat, terbuka, dan “belalang-belalang” jahat berhamburan keluar dari sana (Wahyu 9:1-3). Di masa inilah binatang-binatang ini dimampukan menyiksa orang yang tidak dimeteraikan oleh Allah (ayat 4). Sengatan ekornya yang menimbulkan rasa sakit yang begitu hebat menyebabkan korban sengatan mereka ingin mati, tetapi kematian tidak menjemput mereka (ayat 6). Abadon/Apolion ialah penguasa Jurang Maut dan raja dari pasukan belalang ini.

Sebuah karya tulis klasik John Bunyan berjudul The Pilgrim’s Progress menceritakan sebuah pertarungan antara tokoh Kristen dengan seorang iblis raksasa bernama Apolion. Mirip dengan makna namanya, Apolion hampir berhasil membinasakan orang Kristen ini. Dalam peperangan itu, para peziarah dengan baju zirahnya menahan serangan itu dan menggunakan pedangnya untuk menangkis serangan iblis itu. Tokoh “Apolion” versi Bunyan ini merupakan lambang bagi musuh rohani orang-percaya, namun inspirasi di balik karakter dalam tulisan klasik ini sebenarnya adalah tokoh nyata. Abadon/Apolion dari kitab Wahyu adalah tokoh nyata yang akan menganiaya manusia pada waktu penghukuman Allah.

Gb. 2 – Seorang Peziarah Kristen sedang menangkis serangan Apolion dalam karya klasik Kristen berjudul “The Pilgrim’s Progress”

Tindakan para pejuang Abadon/Apolion ini, dengan asal-usul mereka dari “alam” Sungai Efrat, oleh rasul Yohanes digambarkan sebagai pembantaian yang dilakukan oleh agresi militer dan dalam pertempuran yang sangat menghancurkan, seperti terjadi pertumpahan darah. Namun demikian, Tuhan masih memberlakukan batasan: sepertiga umat manusia terbunuh (ayat 15, 18).
Ini adalah penghakiman terakhir dan peringatan besar, karena ketika ketujuh sangkakala terakhir berbunyi, “misteri Allah akan digenapi” (10:7; lihat 1 Kor. 15:52; 1 Tes. 4:16), dan kesempatan untuk bertobat akan lewat (Wahyu 9:20-21).

Photo by Tsvetoslav Hristov on Unsplash

3 replies on “Abadon / Apolion”

Sebagai orang yg beriman kepada Tuhan Yesus, kita saling mendoakan dan saling menguatkan agar tetap setia sampai dipanggil Bapa … Amiiin ?

Amen, Halleluya kiranya pengajaran ini semakin menguatkan iman kita untuk lebih lagi mengasihi Tuhan, swhingga Tuhan akan memampukan kita untuk kita bisa setia kepada Kristus, swhingga terbebas dr penyiksaan Apolion…amen

Hanya dengan kuasa Roh Allah membolehkan umat-Nya terhindar dari tanda binatang. Kecuali mereka tidak mau bertobat, maka tiada lagi jln keselamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *