Categories
Biblika What's New

Kekuatan Perbedaan Dua Silsilah Yesus

Mencari makna rohani di balik perbedaan dua catatan silsilah Yesus di Injil Matius dan Lukas, namun kemudian akan ditemukan harmonisasi yang khas.

daftar isi
Perbedaan Catatan Itu Nyata

Adanya perbedaan dua catatan silislah tentang Yesus di dalam Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38 membuat banyak orang mengalami kebingungan dan menganggapnya sebagai bukti Alkitab itu mengandung kesalahan. Matius menelusuri garis keturunan Yesus dari Abraham untuk menekankan warisan keYahudi-an Yesus, sedangkan Lukas menelusurinya kembali ke Adam untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah pemenuhan harapan semua orang (Kis. 17:26 – “Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,”) dan bukan hanya orang Yahudi semata. Perlu diketahui bersama, di sepanjang sejarah budaya orang-orang Yahudi, mereka memiliki kebiasaan dan kemampuan untuk menyimpan catatan-catatan sejarah dengan amat teliti, khususnya dalam kaitannya dengan silsilah. Untuk itu, dengan menelusuri makna rohani dibalik alasan mengapa silsilah Yesus di Matius dan di Lukas berbeda, namun kemudian akan ditemukan persamaan yang khas adalah cocok jika topik bahasan kali ini memuat frasa “kekuatan perbedaan dua silsilah Yesus”.

Silsilah Yesus di Matius dan di Lukas berbeda, namun kemudian akan ditemukan persamaan yang khas.

Silsilah Yesus di Injil Matius dan Lukas

Silsilah Yesus dijelaskan dalam dua bagian di Alkitab, Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38.

Perbedaan-perbedaannya:

  1. Matius menelusuri garis keturunan Yesus dari Abraham untuk menekankan warisan keYahudi-an Yesus, sedangkan Lukas menelusurinya kembali ke Adam untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah pemenuhan harapan semua orang (lih. Kis. 17:26) dan bukan hanya orang Yahudi semata.
  2. Matius mencantumkan Yakub sebagai ayah Yusuf (Matius 1:16), sedangkan Lukas mencatat bahwa ayah Yusuf adalah Eli (Lukas 3:23).
  3. Matius melacak garis keturunan melalui Salomo, anak Daud (Matius 1:6), sedangkan Lukas melacak garis keturunan melalui Natan, anak Daud (Lukas 3:31). Dari 2 garis keturunan ini, ditemukan titik temu di antara perbedaan kedua silislah. Lukas mencatat silsilah Maria, sementara Matius mencatat silsilah Yusuf. Matius mengikuti garis keturunan Yusuf (ayah Yesus secara hukum), melalui Salomo, anak Daud, sedangkan Lukas mengikuti garis keturunan Maria (keluarga Yesus secara darah), melalui Natan, anak Daud.

    Penting untuk diketahui mengapa masing-masing penulis menggunakan garis keturunan yang berbeda bahwa Matius mengikuti garis keturunan Yusuf, sedangkan Lukas mengikuti garis keturuan Maria. Perbedaan ini tentu bukanlah alasan yang dibuat-buat. Inilah dasar literasinya. Cerita/narasi epik tentang kelahiran Yesus Kristus oleh masing-masing penulis memiliki pendekatan yang sama-sekali berbeda. Penempatan tokoh utama dalam narasi yang ditulis Matius adalah Yusuf, sedangkah tokoh utama dalam narasi yang ditulis oleh Lukas adalah Maria. Perhatikan penjelasan singkatnya berikut ini:

    Rekaman narasi Matius lebih banyak mengisahkan peristiwa yang berhubungan dengan Yusuf. Matius menceritakan tentang reaksi Yusuf sewaktu mengetahui bahwa Maria mengandung seorang bayi, tentang mimpi Yusuf mengenai malaikat yang menjelaskan kehamilan Maria, dan tentang tindakan Yusuf terhadap perintah malaikat itu. (lih. Mat. 1:19-25) Matius lalu menceritakan bahwa Yusuf bermimpi tentang seorang malaikat yang memerintahkannya untuk lari ke Mesir bersama keluarganya, dan bahwa dia mematuhi perintah itu. Injil Matius juga menjelaskan bahwa Yusuf bermimpi lagi tentang seorang malaikat yang menyuruhnya kembali ke tanah Israel, dan bahwa Yusuf kembali bersama keluarganya lalu memutuskan untuk menetap di Nazaret. (lih. Mat. 2:13, 14, 19-23) Di dua pasal pertama di Injil Matius, nama Yusuf muncul tujuh kali, tetapi nama Maria hanya empat kali.

    Nah, sekarang bagaimana dengan narasi Lukas?

    Rekaman Lukas lebih banyak berkisah tentang Maria. Lukas mencatat peristiwa bahwa Maria dikunjungi malaikat Gabriel, bahwa Maria mengunjungi kerabatnya, Elisabet, dan bahwa dia menyampaikan pujian kepada Tuhan. (lih. Luk. 1:26-56) Injil ini juga merekam kata-kata Simeon kepada Maria tentang penderitaan yang akan Yesus alami. Lukas lalu menceritakan tentang Yesus yang datang ke bait bersama keluarganya saat berumur 12 tahun. Bahkan dalam peristiwa itu, Lukas mengutip kata-kata Maria, dan bukan kata-kata Yusuf. Lukas menjelaskan bahwa Maria sangat tersentuh dengan semua peristiwa itu. (lih. Luk. 2:19, 34, 35, 48, 51) Di dua pasal pertama di Injil Lukas, nama Maria muncul 12 kali, tetapi nama Yusuf hanya 3 kali.

    Jadi, di sini dapat disimpulkan bahwa Matius lebih banyak menceritakan tentang apa yang Yusuf pikirkan dan lakukan. Sedangkan, Lukas lebih banyak menceritakan tentang apa yang Maria rasakan dan alami.

Kejelian dari kedua penulis. Penempatan tokoh utama dalam narasi yang ditulis Matius adalah Yusuf, sedangkah tokoh utama dalam narasi yang ditulis oleh Lukas adalah Maria.

  1. Matius mencatat silsilah Yusuf dan menunjukkan bahwa Yesus, sebagai anak yang diadopsi Yusuf, “secara hukum” berhak mewarisi takhta Daud. Mengapa? Karena Yusuf adalah keturunan Raja Daud melalui Salomo, anak Daud. (Mat. 1:6, 16) Sedangkan, Lukas sepertinya mencatat silsilah Maria dan menunjukkan bahwa Yesus memang adalah keturunan Raja Daud “secara jasmani” dan berhak mewarisi takhta Daud. (Rm. 1:3) Mengapa? Karena Maria adalah keturunan Raja Daud melalui Natan, putra Daud. (Luk. 3:31) Tetapi, mengapa Lukas tidak mencatat Maria sebagai putri Eli, padahal Eli adalah ayah kandungnya? Karena catatan silsilah yang resmi biasanya hanya memasukkan nama laki-laki. Dalam bahasa Yunani tidak ada kata untuk “menantu laki-laki,” dan karenanya Yusuf dapat dianggap sebagai anak Eli melalui pernikahan dengan putri Eli, Maria. Jadi, sewaktu Lukas mencatat Yusuf sebagai putra Eli, itu memaksudkan bahwa Yusuf adalah menantu Eli (Luk. 3:23). Sebagai catatan tambahan, menelusuri silsilah melalui ibu adalah hal yang langka, namun begitu pula kelahiran melalui anak dara. Penjelasan Lukas bahwa Yesus itu anak Yusuf juga cuma dikatakan, “menurut anggapan orang” (Lukas 3:23).
Harmonisasi dalam Perbedaan Keduanya

Melalui garis keturunan manapun, baik dari silsilah Yesus di Injil Matius dan Lukas, terbukti bahwa Yesus adalah keturunan Daud dan memang Mesias yang Allah janjikan. Ternyata bahwa Yesus adalah keturunan Raja Daud diketahui banyak orang sehingga bahkan orang Farisi dan Saduki tidak bisa menyangkalnya.

Penutup

Kesimpulannya ialah bahwa perbedaan catatan Matius dan Lukas tentang silsilah Yesus sangat menguatkan iman orang-percaya. Kekuatan perbedaan dua silsilah Yesus ini membawa orang-percaya dapat melihat janji Allah lainnya yang pasti akan terwujud. Yakinlah akan hal itu!

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *