Pengharapan yang harus diingini orang-percaya ialah penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamatnya, Yesus Kristus, serta persekutuan bersama dengan Dia dalam kekekalan (Lihat Roma 9:5). Inilah pengharapan orang-percaya yang penuh bahagia yang seharusnya menggerakkan orang Kristen untuk menjalani hidup dalam terang kedatangan Kristus yang sudah dekat.
“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” – (Roma 9:5 ITB)
Pesan Yesus dalam Injil Yohanes 14:3 menjamin kebahagiaan cita-cita itu, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” Pengharapan ini bisa digenapi setiap saat. Demikian orang Kristen jangan sekali-sekali hilang harapan bahwa mungkin hari ini sangkakala akan berbunyi dan Tuhan pun segera datang. (bandingkan Mat. 24:42; Luk. 12:36-40; Yak. 5:7-9) Namun, ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa Kristus bisa saja datang kembali hari ini dengan mengetahui Dia akan datang kembali hari ini. Yesus berkata, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu” (Mat. 24:36).
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” – (Mat. 24:42 ITB)
Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” – (Luk. 12:36-40 ITB)
“Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu slovenska-lekaren.com.” – (Yak. 5:7-9 ITB)
Kapan kedatangan-Nya adalah sesuatu yang Allah tidak akan ungkapkan kepada siapapun. Oleh karena itu, sampai Dia memanggil kita kepada diri-Nya, kita harus terus melayani Dia. Dalam perumpamaan sepuluh talenta, raja yang bepergian menginstruksikan para hambanya untuk “berdagang sampai aku datang kembali.” (Luk. 19:13)
Orang Kristen percaya bahwa kedatangan Kristus sudah dekat, dan dapat terjadi setiap saat. Kita, bersama dengan rasul Paulus, menantikan “pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Kristus” (Titus 2:13). Namun demikian, tidak selalu mudah bertahan dalam pemahaman bahwa Kristus dapat datang kembali hari ini, sehingga ada sekelompok orang yang tergoda untuk berhenti berkarya dan hanya statis “menantikan” Dia.
Kitab Suci selalu memberitahukan bahwa kembalinya Kristus memberikan motivasi besar bagi seseorang untuk giat bekerja, bukannya malah sebagai alasan untuk berhenti bekerja. Rasul Paulus menyimpulkan pengajarannya mengenai peristiwa pengangkatan Gereja melalui suratnya dalam 1 Korintus 15:58 dengan mengatakan, “Karena itu,… giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!” Dalam suratnya ini, rasul Paulus memberikan penekanan kuat pada pelajaran penting mengenai kedatangan Kristus dengan kata-kata ini: “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (ayat 6). Untuk mundur dan “sekedar bertahan” bukanlah hasrat Tuhan Yesus bagi kita. Sebaliknya, kita harus semakin giat bekerja selama masih ada kesempatan. Ingatlah selalu akan peringatan penting dalam Yohanes 9:4 ini, “Akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.”
Perhatikanlah bagaimana hamba-hamba Tuhan di dalam Kitab Suci, para rasul, hidup dan melayani dengan pemahaman dan semangat bahwa Kristus bisa saja datang kembali pada saat mereka masih hidup. Apa yang akan terjadi jika mereka berhenti bekerja dan hanya pasif “menunggu”? Mereka tidak akan lagi taat melakukan perintah Kristus untuk “pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Injil akan berhenti diberitakan. Tetapi, para rasul mengerti bahwa kedatangan Yesus sudah dekat. Mereka justru menyibukkan diri dengan pekerjaan Allah. Mereka hidup semaksimal mungkin, seolah-olah itu menjadi hari terakhir mereka setiap harinya. Kita, sama seperti mereka, harus memandang setiap hari sebagai anugerah dan menggunakannya untuk memuliakan Allah.
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” – (Maz. 90:12 ITB)
Menjalani hidup dalam terang kedatangan Kristus yang sudah dekat ini merupakan suatu keharusan dan kebutuhan yang paling mendesak untuk dimiliki dan dilakukan oleh kita, orang-percaya.
One reply on “Menjalani Hidup dalam Terang Kedatangan Kristus yang Sudah Dekat”
Halleluya,, tdk ada pengjaran dan pengharapan yg lebih baik dari pengjaran Kristus dalam Injil…trm kasih ps. Budi yg telah berkenan menyampaikan kebenaran Injil Kristus kepada kami, sehingga kami semakin mengerti bgm kami harus hidup menjelang kedatangan Tuhan… Tuhan Yesus memberkati ps. Budi…semakin ditambah tambahkan roh hikmat dan pewahyuan dr Bapa di Sorga..