Categories
Kristianitas What's New

Wawasan Dunia Kristen

Kekristenan yang sejati itu lebih dari sekedar kumpulan ide untuk dipergunakan di organisasi kerohanian. Kekristenan sebagaimana diajarkan oleh Alkitab itulah Wawasan Dunia sesungguhnya.

daftar isi
Dari Mana Asalnya Keputusan Dibuat

Apakah Wawasan Dunia itu? Apa yang membedakan dengan Wawasan Dunia Kristen itu? Untuk menjawabnya, terlebih dahulu kita telusuri apa dan bagaimana Wawasan Dunia ini ada dan berkembang di sekitar kita. Disadari atau tidak, setiap hari kita membuat keputusan. Entah itu kecil dan sepele seperti memilih kaos kaki untuk dipakai ke kantor, memilih makanan untuk makan malam atau pun keputusan yang lebih besar dan serius seperti memilih jurusan di jenjang perkuliahan, memilih pekerjaan di saat dua atau tiga lamaran kerja diterima dalam waktu bersamaan, memilih pasangan hidup, memilih tempat tinggal, dan sebagainya.

Keputusan apapun yang diambil, itu merupakan produk dari wawasan dunia kita. Bagaikan sebuah koin yang memiliki dua sisi, demikian tindakan atau keputusan merupakan sisi yang satu; keyakinan-keyakinan yang hidup dalam diri adalah sisi yang satu lagi. Keduanya tidak dapat dipisah. Wawasan dunia dan tindakan merupakan pasangan yang menyatu dan tidak dapat dipisahkan.

Wawasan Dunia Dalam Sejarah

Wawasan dunia atau istilah dalam bahasa Inggris disebut ‘worldview’, merupakan kata yang diterjemahkan dari bahasa Jerman, yaitu ‘weltanchauung’, dan pertama kali digulirkan oleh Immanuel Kant. Menurut Kant, manusia menggunakan akal sehat untuk mencapai pengertian dan makna dunia ini dan peran manusia di dalamnya.

Pengertian ‘weltanchauung’ atau ‘worldview’ kemudian berkembang. Sebagian orang menyebutnya sebagai perspektif hidup. Ada yang menyebutnya sebagai visi, prinsip-prinsip, sistem nilai, cita-cita atau ideologi.

Secara sederhana, Albert M. Wolters, penulis buku Creation Regained, menyebutkan bahwa Wawasan Dunia adalah kerangka menyeluruh dari kepercayaan dasar seseorang tentang segala hal.

Cara Mengenali Wawasan Dunia Saudara

Cara praktis mengenali Wawasan Dunia adalah bahwa Wawasan Dunia akan tergambar dengan jelas ketika diperhadapkan kepada persoalan-persoalan yang mendesak. Wawasan Dunia yang sesungguhnya tidak begitu kelihatan ketika menghadapi masalah-masalah yang sepele.
Jadi, di saat seseorang diperhadapkan dengan persoalan-persoalan kritis dan harus segera membuat keputusan – itulah Wawasan Dunia yang sesungguhnya. Seperti iklan besar yang dipampang di pinggir jalan raya, Wawasan Dunia atau ‘worldview’ akan jelas ketika keputusan dibuat saat menghadapi masalah darurat.

Wawasan dunia seseorang akan menjadi “gambar besar” orang itu; suatu keselarasan dari segala yang dipercayanya mengenai dunia. Itu akan menjadi cara individu tersebut untuk memahami realitas. Wawasan dunia itu menjadi dasar bagi seseorang untuk membuat keputusan sehari-hari, Karena itu, memiliki wawasan dunia yang benar sangat penting.

Sebutir apel yang terletak di atas meja bisa diartikan beda-beda oleh setiap orang. Ahli tumbuhan melihat apel itu dan mengklasifikasi kelasnya. Seorang pelukis melihat apel itu dan melukisnya karena melihat ada kehidupan di dalamnya. Pedagang melihat itu aset dan memperjualbelikannya. Seorang anak melihat itu sebagai makanan dan memakannya.

Wawasan Dunia Yang Sesungguhnya

Pada umumnya, setiap Wawasan Dunia, baik Kristen atau non-Kristen berhubungan dengan paling sedikit ketiga pertanyaan berikut ini:

  1. Dari mana kita datang? (Dan mengapa kita ada?)
  2. Apa yang menjadi masalah dalam dunia ini?
  3. Bagaimana kita memperbaikinya?

Wawasan Dunia yang umum pada zaman ini didasari Naturalisme, yang menjawab ketiga pertanyaan ini:

  1. Kita adalah produk dari tindakan alam secara acak tanpa ada tujuan apa-apa.
  2. Kita tidak menghormati alam sebagaimana mestinya.
  3. Kita dapat menyelamatkan dunia melalui pendekatan ekologi dan konservasi.

Wawasan Dunia Naturalisme menghasilkan banyak filsafat yang bertalian satu dengan yang lain seperti relativisme moral, eksistensialisme, pragmatisme dan utopianisme.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Naturalisme adalah usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tentang dunia alamiah pada filsafat dan seni.

Sedangkan, Wawasan Dunia Kristen, menjawab ketiga pertanyaan ini secara alkitabiah:

  1. Kita adalah ciptaan Allah, diciptakan untuk memerintah dunia dan untuk bersekutu dengan Dia (Kejadian 1:27-28; 2:15).
    “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” – (Kej. 1:27 ITB)
    “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”(Kej. 2:15 ITB)
  2. Kita telah berbuat dosa kepada Allah dan mengakibatkan seluruh dunia dikutuk (Kejadian 3).
  3. Allah sendiri telah menebus dunia ini melalui pengorbanan AnakNya, Yesus Kristus (Kejadian 3:15; Lukas 19:10), dan satu hari kelak akan memulihkan ciptaan kepada keadaan yang sempurna (Yesaya 65:17-25).
    “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”(Kej 3:15 ITB)
    “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”(Luk. 19:10 ITB)

Wawasan Dunia Kristen menyebabkan kita percaya pada kemutlakan moral, mukjizat, harga diri manusia, dan kemungkinan penebusan.

Kekristenan yang sejati itu lebih dari sekedar kumpulan ide untuk dipergunakan di organisasi kerohanian. Kekristenan sebagaimana diajarkan oleh Alkitab itulah Wawasan Dunia sesungguhnya.

Alkitab tidak pernah membedakan antara kehidupan “religius” dan “sekuler”; kehidupan Kristen itu satu-satunya hidup.

Kekristenan sebagaimana diajarkan oleh Alkitab itulah Wawasan Dunia sesungguhnya.

Penutup

Yesus menyatakan diriNya sebagai “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yohanes 14:6). Dengan pernyataan itu, Ia menjadi Wawasan Dunia kita.

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'” (Yoh. 14:6 ITB)

Kehidupan Kristen itu satu-satunya hidup.

Image by Rudy and Peter Skitterians from Pixabay

One reply on “Wawasan Dunia Kristen”

Suatu penjabaran yang bagus dan penuh logik, mudah untuk di pahami, dan menjadikan seseorang punya kerinduan untuk ingin tahu lebih lagi, karena wawasan yg ada di dunia ini sangat berbeda dengan wawasan kristen yang sangat tertata dan sangat bisa diterima dengan akal yang sehat….

Trm ksh Ps. Budi… Tuhan Yesus memberkati selalu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *