daftar isi
- Dua Jenis Umat Manusia
- Kedatangan Kristus: Parousia dan Epiphaneia
- Bangsa Domba dan Bangsa Kambing
- Keadaan Penduduk Bumi Di Masa Kerajaan Seribu Tahun
- Penutup
Dua Jenis Umat Manusia
Selama berlangsungnya Kerajaan seribu tahun: penduduk bumi akan terbagi ke dalam dua jenis umat manusia. Jenis umat manusia yang pertama ialah mereka yang sudah dianugerahi tubuh kemuliaan. Sedangkan jenis yang kedua ialah mereka yang masih memiliki tubuh duniawinya, yaitu mereka yang bertahan hidup melewati masa siksaan di bumi / Tribulasi.
Mereka yang sudah dalam rupa tubuh kemuliaannya adalah:
- Buah Sulung Perjanjian Lama / BSPL, yang telah dibangkitkan bersama dengan Yesus Kristus (bdk. Efesus 4:7–10);
- Gereja, yang menerima tubuh kemuliaan ini pada hari Pengangkatan orang-percaya (1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:21-23, 51-53);
- Mereka yang dibangkitkan setelah Kristus datang untuk kedua kalinya (Why. 20:4-6).
Sedangkan, mereka yang masih dalam rupa tubuh duniawinya akan terbagi menjadi dua kelompok:
- Orang-percaya dari bangsa non-Israel
- Orang-percaya dari bangsa Israel.
Kedatangan Kristus: Parousia dan Epiphaneia
Peristiwa besar mengenai kemunculan Yesus Kristus di akhir zaman akan terjadi dalam dua perbedaan pokok, baik dalam perwujudannya dan tujuanya. Pertama, penampakan Yesus Kristus yang disebut dalam bahasa Yunani ‘parousia‘, yakni kehadiran nyata Kristus di awan-awan. Inilah hari ketika “orang-orang-percaya diangkat dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa” yang disebut sebagai hari Pengangkatan orang-percaya (1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:51-53). Tujuan kedatangan tahap pertama ini ialah menjemput orang-orang Kudus-Nya.
Kedua, manifestasi Kristus secara nyata di bumi yang disebut dalam bahasa Yunani ‘epiphaneia‘. Ini terjadi bertahun-tahun kemudian pada tahap ke dua, tepatnya sewaktu masa Tribulasi berakhir. Di sinilah Kristus menapakkan kakinya di bumi. Kristus datang bersama orang-orang Kudus-Nya. Wahyu 19:11-16 mendeskripsikan kedatangan Yesus Kristus ini dengan sebuthan kedatangan-Nya yang kedua kalinya (the Second Coming).
Bangsa Domba Dan Bangsa Kambing
Melihat perbedaan kedua peristiwa ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pada Wahyu pasal 19-20 tidak mendeskripsikan hari Pengangkatan orang-percaya, melainkan kedatangan Kristus bersama orang Kudus-Nya. Ini berarti, orang-percaya yang masih ada di bumi ketika Kristus datang untuk yang kedua kalinya, akan memasuki Kerajaan Seribu Tahun dalam rupa tubuh duniawinya.
Sedangkan, peristiwa di mana orang-percaya setelah kedatangan Yesus yang kedua kalinya akan menerima tubuh kemuliaannya, dinyatakan di Wahyu 20:4-6; di mana mereka yang menjadi orang-percaya di masa Tribulasi ini dibangkitkan kembali setelah mati syahid karena mempertahankan iman mereka.
Matius 25:31-46 juga bisa dijadikan rujukan bahwa di ayat-ayat ini telah dijelaskan soal pemisahan antara “domba” dan “kambing.” Domba dan kambing merupakan istilah bagi orang-orang dari bangsa non-Israel yang percaya dan yang tidak. Kristus akan menghakimi mereka yang tidak percaya (kambing), untuk dilempar ke lautan api untuk siksaan yang kekal (lih. Mat. 25:46 – “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”).
Karena itu, orang-orang tidak percaya dari bangsa non-Israel akan tetap ada hingga Kerajaan Seribu Tahun berlangsung. Mereka yang percaya (domba) akan tetap hidup di jaman ini. Mereka akan beranak cucu dan memenuhi seisi bumi. Tapi, bukan mereka saja yang akan beranak cucu dalam periode ini.
Secara tersirat, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, Alkitab menyatakan kalau semua bangsa Israel akan percaya kepadanya (Zak. 12:10).
“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.” – (Zak. 12:10 ITB)
Mereka tidak akan langsung dianugerahi tubuh kemuliaan saat itu (tidak seperti mereka yang diangkat sebelum masa Tribulasi dan mereka yang dibangkitkan pada masa ini). Kelompok ini juga akan beranak cucu.
Jadi, sekelompok orang-orang percaya dari bangsa Israel dan non-Israel yang masih dalam rupa tubuh duniawinya dan sekelompok orang-orang percaya yang sudah dalam rupa tubuh kemuliaannya inilah yang akan mendiami bumi saat itu. Akan tetapi, perlu diingat kalau mereka yang sudah dalam rupa tubuh kemuliaannya ini tidak lagi akan beranak cucu. Tidak lagi ada perkawinan setelah kehidupan ini (Mat. 22:30).
“Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.” – (Mat. 22:30 ITB)
Mereka yang dilahirkan di masa Kerajaan Seribu Tahun ini tetap harus beriman-percaya kepada Kristus, sama seperti orang-orang dari jaman manapun (baik sebelum dan sesudah kedatangan-Nya – Kej. 15:2-6; Hab. 2:4; Rom. 3:20).
“Abram menjawab: ‘Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.’ Lagi kata Abram: ‘Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.’ Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: ‘Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.’ Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: ‘Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.’ Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” – (Kej. 15:2-6 ITB)
“Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” – (Hab. 2:4 ITB)
“Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” – (Rom. 3:20 ITB)
Sayangnya, di masa ini tidak semua anak-anak yang lahir akan beriman-percaya kepada Kristus. Mereka akan dipengaruhi oleh Setan untuk memberontak terhadap Allah menjelang berakhirnya Kerajaan Seribu Tahun nanti, ketika Setan dilepas untuk sementara waktu (Why. 20:7-10).
“Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” – (Why. 20:7-10 ITB)
Keadaan Penduduk Bumi Di Masa Kerajaan Seribu Tahun
- Segala bangsa hidup dalam kerukunan, kedamaian dan kebersamaan dalam berkarya
Yes. 2:2-4 ITB – “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: ‘Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.’ Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.” (bdk. Mik. 4:1-5) - Penduduk Bumi bersatu dan aman di bawah satu kepemimpinan tunggal Kristus
Zak. 14:8-21 ITB – “Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin. Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. Seluruh negeri ini akan berubah menjadi seperti Araba-Yordan, dari Geba sampai ke Rimon di sebelah selatan Yerusalem. Tetapi kota itu akan menjulang tinggi dan tetap tinggal di tempatnya, dari pintu gerbang Benyamin sampai ke tempat pintu gerbang yang dahulu, yakni sampai ke pintu gerbang Sudut, dan dari menara Hananeel sampai ke tempat pemerasan anggur raja. Orang akan menetap di dalamnya, sebab penumpasan tidak akan ada lagi, dan Yerusalem akan tetap aman… Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: ‘Kudus bagi TUHAN!’ dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah. Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.” - Penduduk Bumi akan ada dalam pemeliharaan yang terjamin
Yeh. 34:17-24 – “Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan. Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu? Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu? Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH terhadap mereka. Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus; oleh karena semua yang lemah kamu desak dengan lambungmu dan bahumu serta kamu tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu menghalau mereka ke luar kandang, maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba. Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya. Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.” - Penduduk Bumi akan menyembah dan melayani satu Tuhan dan Raja
Dan. 7:13-14 – “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.”
Penutup
Hari ini menjadi waktu penentuan untuk nasib dan hidup Saudara kelak. Hanya ada dua pilihan yang tidak dapat dihindari, dan Saudara harus menentukan satu pilihan yang terbaik untuk hidup Saudara sendiri. Menjadi orang-percaya di masa sekarang atau menjadi orang-percaya di masa Tribulasi. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat berarti. Jika Saudara percaya hari ini, ada harapan pasti bahwa Saudara akan menerima tubuh kemuliaan di peristiwa Pengangkatan Gereja. Namun, jika yang kedua menjadi pilihan Saudara, ada dua kemungkinan yang masing-masing memiliki konsekuensi, pertama, jika hari Pengangkatan Gereja tiba saat Saudara masih hidup dan masih tidak percaya Kristus, Saudara masih memiliki kesempatan bertobat namun tetap berada di masa Tribulasi yang mengerikan di bumi kelak. Konsekuensi kedua, jika Saudara masih tidak percaya Kristus dan mengakhiri hidup sebelum peristiwa Pengangkatan Gereja kelak, itu berarti Saudara hanya akan mengalami Kebangkitan Kedua, yakni Kebangkitan Orang Fasik untuk menerima hukuman kekal di Lautan Api.
Pilihan Ada di tangan Saudara! Keselamatan pribadi Saudara ditentukan oleh pilihan diri Saudara sendiri, bukan orang lain.
Image by Free-Photos from Pixabay
4 replies on “Kerajaan Seribu Tahun: Penduduk Bumi”
Shallom, trm kasih Ps. Budi yg telah memberikan pengajaran dan pengertian akan kedatangan Sang Mesias/Isa Almasih/Yesus Kristus…semoga dapat memberikan pencerahan bagi sdr sdr kita yg belum mengenal dan belum menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka…
Yg mau sy tanyakan ke Pastor adalah masa kedatangan Tuhan Yesus, yaitu ada 2 pengertian PAROUSIA DAN EPIPHANEIA, di mana pd Parousia Tuhan Yesus datang dalam awan awan menjemput org org Kudus, peristiwa tsb sdh/blm terjadi Pastor ? Kalau belum bukankah itu merupakan kedatangan Tuhan Yesus yg kedua ? Tetapi di Epiphanea di jelaskan sama Pastor Tuhan Yesus datang ke dua kalinya, pengertian sy bahwa Yesus datang yg pertama sdh terjadi 2000 th yg lalu dengan mengorbankan diri Nya di Kayu Salib ?
Mohon dapat di jelaskan kembali Pastor, mohon maaf atas ketidak pahaman saya… Trm kasih sekali lagi dan Bapa di Sorga memberkati pastor Budi lebih lagi dalam nama Tuhan Yesus…
Shalom. Selamat sore, bapak Yosua Eka. Terima kasih. Pertanyaan yang baik sekali.
Benar apa yang bapak utarakan, bahwa kedatangan Yesus Kristus yang pertama kali terjadi 2.000 tahun yang lalu.
Untuk Kedatangan-Nya yang ke-2 (the second coming), sejatinya merujuk pada ‘penampakan pribadi Kristus secara nyata’ dengan menapakkan kaki-Nya di bumi dan kedatangan-Nya ini disertai orang-orang Kudus-Nya. Inilah yang disebut dengan ‘Epiphaneia’.
“Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali (epiphaneia).” – (2 Tess. 2:8 ITB)
Sedangkan, istilah ‘parousia’ adalah penampakan pribadi Kristus ‘di awan-awan’ untuk menjemput para saleh-Nya. Peristiwa ini disebut Pengangkatan Gereja. Ini belum terjadi hingga saat ini. Namun, pasti akan terjadi kelak meski waktunya tidak dibertahukan (lih. Mat. 24:31, 36).
“Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.” – (Mat. 24:31 ITB)
“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” – (Mat. 24:36 ITB)
“Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya (parousia).” – (1 Kor. 15:23)
Jadi kesimpulannya ialah . . .
penggunaan istilah ‘kedatangan Tuhan yang kedua kali’ dalam Alkitab merujuk pada kedatangan Kristus bersama orang-orang kudus-Nya ke muka bumi (Epiphaneia).
Istilah ini tidak digunakan untuk menjelaskan ‘pertemuan di udara antara Kristus dengan Gereja-Nya’ (Parousia).
Parousia akan terjadi terlebih dahulu, kelak, ketika Sangkakala dibunyikan dan suara dari langit diserukan sebagai tanda terjadinya peristiwa pengangkatan gereja / rapture (pertemuan di udara).
Kemudian setelah itu, akan masuk ke 7 tahun masa Tribulasi. Di akhir masa Tribulasi akan terjadi peristiwa Epiphaneia, dan ditandai dengan terjadinya perang Harmageddon.
Demikian bapak Yosua Eka. Semoga dapat dipahami dengan mudah.
Teriring Salam & Doa kami,
– Educlass Team
Trm kasih Ps. Budi atas penjelasannya, skrg sdh jelas dan paham kapan Tuhan Yesus akan datang yg ke dua kalinya…semoga lebih banyak lagi jiwa jiwa yg bertobat dan diselamatkan….amen…
Bapa di Sorga dg kuasa Roh Kudus Nya semakin menambahkan akan roh pewahyuan, hikmat dan pengertian juga roh pengajaran akan kebenaran Firman Tuhan kpd ps. Budi…
Salam saudaraku. Bacaan ini memberi aku pengertian baru. Dulunya yang aku tahu kalau orang kristen meninggal dunia langsung ke surga. Buat aku waktu itu, surga itu seperti apa sulit aku bayangkan.
Ternyata alkitab sudah memberitahu tapi sepertinya memang harus diselidiki dalam-dalam ya. Aku mengucap syukur pada Tuhan karena aku sekarang tahu kalau keselamatan itu ada. Walaupun aku tidak yakin dengan diriku sendiri, karena aku ini orang berdosa, tapi aku percaya pada Juru Selamatku, Yesus Kristus, yang akan jadi pembela aku. Terpujilah Tuhanku, Yesus! I love you.
Aku akan beritahu papi mami dan saudara2ku tentang artikel ini. Semoga mereka juga diberkati seperti aku.
Terima kasih admin. Terima kasih Tuhan Yesus. Surga mulia menantiku. Amin.